www.acm.org
Tindakan para profesional komputer telah mengubah dunia. Untuk bertindak secara bertanggung jawab, mereka harus merenungkan dampak yang lebih luas dari pekerjaan mereka, yang secara konsisten mendukung kepentingan publik. Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM ("the code") mengungkapkan isi pikiran para propesional komputer.
Kode Etik ini akan dilengkapi dengan seperangkat
Pedoman, yang memberikan penjelasan untuk membantu anggota dalam menangani
berbagai masalah yang terkandung dalam Kode.
Pedoman dan Pedoman tambahannya dimaksudkan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan etis dalam pelaksanaan pekerjaan profesional. Kedua, mereka dapat berfungsi sebagai dasar untuk menilai kelayakan pengaduan resmi yang berkaitan dengan pelanggaran standar etika profesional.
Pedoman dan Pedoman tambahannya dimaksudkan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan etis dalam pelaksanaan pekerjaan profesional. Kedua, mereka dapat berfungsi sebagai dasar untuk menilai kelayakan pengaduan resmi yang berkaitan dengan pelanggaran standar etika profesional.
Kode etik ini secara garis besar dibagi menjadi 4, dan dalam empat kode etik tersebut di jelaskan masing-masing sesuai dengan poin yang dimaksudkan.
1. Prinsip Etika Umum
Seorang Propesional dalam bidang komputer harus...
1.1
Berkontribusi kepada masyarakat dan kesejahteraannya, juga mengakui bahwa semua
orang adalah pemangku kepentingan dalam komputasi.
Prinsip ini berkaitan dengan kualitas hidup semua
orang, menegaskan kewajiban seorang profesional komputasi, baik secara individu
ataupun kelompok, menggunakan keterampilan mereka untuk kepentingan
masyarakat, termasuk anggotanya dan lingkungan sekitarnya.
Tujuan penting dari para profesional komputasi
adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk
ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan. Ketika merancang atau menerapkan
sistem, para profesional komputasi harus berusaha untuk memastikan bahwa produk
dari upaya mereka akan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab secara
sosial, akan memenuhi kebutuhan sosial, dan akan menghindari efek berbahaya
bagi kesehatan dan kesejahteraan.
1.2
Menghindari Bahaya
Bahaya disini dimaksudkan dalam konteks konsekuensi
negatif, terutama konsekuensi yang penting dan bersifat tidak adil. Beberapa
contoh diantaranya, cedera fisik dan mental, perusakan atau pengungkapan
informasi, dan juga kerusakan yang tidak dapat dibenarkan atas properti,
reputasi, dan lingkungan.
Untuk meminimalkan kemungkinan yang secara tidak
langsung merugikan orang lain, para profesional komputerisasi harus
meminimalkan malfungsi dengan mengikuti standar yang diterima umum untuk desain
dan pengujian sistem. Selain itu, seringkali perlu untuk menilai konsekuensi
sosial dari sistem, untuk memproyeksikan kemungkinan adanya bahaya serius bagi
orang lain. Jika fitur sistem disalahpahami kepada pengguna, rekan kerja, atau
supervisor, profesional komputasi individu bertanggung jawab atas cedera yang
diakibatkannya.
1.3
Jujur dan Bisa dipercaya
Kejujuran merupakan komponen penting dari
kepercayaan. Tanpa kepercayaan, suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara
efektif. Profesional komputasi yang jujur tidak akan membuat klaim palsu atau
menipu dengan sengaja tentang sistem atau desain sistem, tetapi malah akan
memberikan gambaran penuh pada semua batasan dan masalah sistem yang
bersangkutan.
Para profesional komputasi harus berterus terang
terhadap keadaan apapun yang mengarah kepada konflik yang mungkin terjadi
kedepannya. Profesional komputasi tidak boleh salah menggambarkan kebijakan
atau prosedur organisasi, dan tidak boleh berbicara atas nama organisasi
kecuali diberi wewenang untuk melakukannya.
1.4
Bersikap Adil dan tidak Diskriminatif
Nilai kesetaraan, toleransi, menghargai orang lain,
dan keadilan diatur pada prinsip ini. Para profesional komputasi harus
mendorong partisipasi yang adil dari semua orang, termasuk mereka yang berasal
dari kelompok minoritas.
Diskriminasi berdasarkan usia, warna kulit,
kecacatan, etnis, status keluarga, gender, kebangsaan, ras atau faktor tidak
pantas lainnya merupakan pelanggaran terhadap kode etik. Para profesional
komputasi harus mengambil tindakan untuk menghindari penciptaan sistem atau
teknologi yang menghilangkan hak atau menindas orang.
1.5
Hormati pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan ide-ide baru, penemuan,
karya kreatif, dan komputasi artefak.
Para profesional komputasi tidak boleh mengklaim
kepemilikan pribadi atas pekerjaan yang telah orang lain bagikan sebagai sumber
daya publik. Dan harus menghargai Hak Cipta Milik.
1.6
Hargai Privasi
Teknologi komputasi dan komunikasi memungkinkan
pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi dalam skala yang belum pernah
terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban. Dengan demikian ada potensi yang
meningkat untuk melanggar privasi individu dan kelompok. Ini adalah tanggung
jawab profesional untuk menjaga privasi dan integritas data yang menggambarkan
individu. termasuk mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan keakuratan
data, serta melindunginya dari akses tidak sah atau pengungkapan tidak
disengaja kepada individu yang tidak pantas. Selain itu, prosedur harus
ditetapkan untuk memungkinkan individu untuk meninjau catatan mereka dan
ketidakakuratan yang benar.
1.7
Hormati Kerahasiaan
Para profesional komputasi sering kali dipercayakan
dengan informasi rahasia seperti rahasia dagang, data klien, strategi bisnis
nonpublik, informasi keuangan, data penelitian, artikel ilmiah pra-publikasi,
dan aplikasi paten. Profesional komputasi harus melindungi kerahasiaan kecuali
dalam kasus-kasus di mana bukti pelanggaran hukum, peraturan organisasi, atau
kode etik. Dalam kasus ini, sifat atau isi dari informasi tersebut tidak boleh
diungkapkan kecuali kepada pihak yang berwenang. Seorang profesional komputasi
harus mempertimbangkan dengan seksama apakah pengungkapan seperti itu konsisten
dengan kode etik atau tidak.
2. Tanggung Jawab Profesional
2.1
Berusaha untuk mencapai kualitas tinggi, baik di proses maupun produk dari
hasil kerja profesional.
Keunggulan mungkin merupakan kewajiban yang paling
penting dari seorang profesional. Profesional komputasi harus berusaha untuk
mencapai kualitas dan menyadari konsekuensi negatif serius yang mungkin
diakibatkan oleh kualitas yang buruk dalam suatu sistem.
2.2
Mempertahankan standar yang tinggi dari kompetensi profesional, perilaku, dan
praktek etika.
Komputasi berkualitas tinggi tergantung pada
individu dan tim yang mengambil tanggung jawab pribadi dan kelompok untuk
memperoleh dan mempertahankan kompetensi profesional. Kompetensi profesional
dimulai dengan pengetahuan teknis dan dengan kesadaran akan konteks sosial di
mana pekerjaan mereka dapat digunakan. Kompetensi profesional juga membutuhkan
keterampilan dalam komunikasi, dalam analisis reflektif, dan dalam mengenali
dan menavigasi tantangan etika. Peningkatan keahlian merupakan proses yang
berkelanjutan, bisa melalui pendidikan formal, pendidikan non-formal, seminar,
dan sebagainya. Organisasi dan pengusaha profesional harus mendorong dan memfasilitasi
kegiatan ini.
2.3
Mengetahui dan menghormati aturan yang terkait dengan pekerjaan profesional.
Aturan di sini termasuk hukum dan peraturan lokal,
regional, nasional, dan internasional, serta kebijakan dan prosedur organisasi
mana pun yang dimiliki. Profesional komputasi harus mematuhi aturan-aturan ini
kecuali ada pembenaran etika yang meyakinkan untuk melakukan sebaliknya. Aturan
yang dinilai tidak etis harus ditentang. Suatu aturan mungkin tidak etis ketika
memiliki dasar moral yang tidak memadai atau juga menyebabkan kerugian. Seorang
profesional komputasi yang memutuskan untuk melanggar aturan karena tidak etis,
atau karena alasan lain, harus mempertimbangkan konsekuensi dan menerima
tanggung jawab atas tindakannya itu.
2.4
Menerima dan memberikan ulasan secara profesional yang sesuai.
Pekerjaan profesional berkualitas tinggi dalam
komputasi tergantung pada tinjauan profesional di semua tahap. Profesional
komputasi harus mencari dan memanfaatkan tinjauan rekan dan para pemangku
kepentingan. Profesional komputasi juga harus memberikan ulasan konstruktif dan
kritis dari karya orang lain.
2.5
Memberikan evaluasi yang komprehensif dan menyeluruh terhadap sistem komputer
dan juga dampaknya, termasuk analisis resiko yang mungkin terjadi.
Profesional komputasi berada dalam posisi yang
dipercaya, dan karenanya memiliki tanggung jawab khusus untuk memberikan
evaluasi dan kesaksian yang obyektif dan kredibel kepada pengusaha, karyawan,
klien, pengguna, dan masyarakat. Para profesional komputasi harus berusaha
untuk menjadi tanggap, teliti, dan objektif ketika mengevaluasi,
merekomendasikan, dan menyajikan deskripsi dan alternatif sistem.
2.6
Lakukan pekerjaan hanya di bidang kompetensi.
Seorang profesional komputasi bertanggung jawab
untuk mengevaluasi penugasan kerja potensial. Ini termasuk mengevaluasi
kelayakan pekerja, apakah penugasan pekerjaan berada dalam kompetensinya atau
bukan. Jika suatu saat sebelum atau selama penugasan pekerjaan, profesional
mengidentifikasi kurangnya keahlian yang diperlukan, mereka harus mengungkapkan
hal ini kepada pemberi kerja atau klien. Klien atau pemberi kerja dapat
memutuskan untuk melanjutkan penugasan dengan profesional setelah waktu
tambahan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, untuk mengejar penugasan
dengan orang lain yang memiliki keahlian yang diperlukan, atau untuk melepaskan
penugasan tersebut. Pertimbangan etis profesional komputasi harus menjadi
panduan terakhir dalam memutuskan apakah akan mengerjakan pekerjaan tersebut.
2.7
Menumbuhkan kesadaran publik dan pemahaman tentang komputasi, teknologi
terkait, dan konsekuensinya.
Sesuai dengan konteks dan kemampuan seseorang,
profesional komputasi harus berbagi pengetahuan teknis dengan publik,
menumbuhkan kesadaran komputasi, dan mendorong pemahaman komputasi. Komunikasi
dengan publik harus jelas, sopan, dan ramah. Masalah-masalah penting termasuk
dampak sistem komputer, keterbatasannya, kerentanannya, dan peluang yang mereka
hadirkan. Selain itu, seorang profesional komputasi harus dengan hormat
menangani informasi yang tidak akurat atau menyesatkan yang terkait dengan
komputasi.
2.8
Mengakses sumber daya komputasi dan komunikasi hanya jika diizinkan atau ketika
dipaksa oleh publik.
Individu dan organisasi memiliki hak untuk membatasi
akses ke sistem dan data mereka selama pembatasan tersebut konsisten dengan
prinsip-prinsip lain dalam kode etik. Konsekuensinya, profesional komputasi
tidak boleh mengakses sistem komputer, perangkat lunak, atau data orang lain
tanpa keyakinan yang masuk akal. Suatu sistem yang dapat diakses secara publik
bukanlah alasan yang cukup untuk menyiratkan otorisasi.
2.9
Desain dan implementasi sistem yang kuat dan dapat digunakan dengan aman.
Pelanggaran keamanan komputer menyebabkan kerusakan.
Keamanan yang kuat harus menjadi pertimbangan utama saat merancang dan
mengimplementasikan sistem. Para profesional komputasi harus melakukan uji
tuntas untuk memastikan fungsi sistem sebagaimana dimaksud, dan mengambil
tindakan yang sesuai untuk mengamankan sumber daya terhadap penyalahgunaan,
modifikasi, dan penolakan layanan yang disengaja dan tidak disengaja. Karena
ancaman dapat muncul dan berubah setelah sistem dikerahkan, profesional
komputasi harus mengintegrasikan teknik dan kebijakan mitigasi, seperti
pemantauan, penambalan, dan pelaporan kerentanan.
Untuk memastikan sistem mencapai tujuan yang diinginkan,
fitur keamanan harus dirancang sedemikian intuitif dan mudah digunakan.
Profesional komputasi harus menghindari tindakan pencegahan keamanan yang
terlalu membingungkan, tidak sesuai dengan situasi, atau menghambat penggunaa.
Dalam kasus di mana penyalahgunaan atau kerusakan
dapat diprediksi atau tidak dapat dihindari, opsi terbaik adalah tidak
menerapkan sistem.
3. Prinsip Kepemimpinan yang Propesional
3.1
Memastikan bahwa barang publik adalah perhatian utama selama semua pekerjaan
komputasi profesional.
Orang — termasuk pengguna, pelanggan, kolega, dan
orang lain yang terkena dampak langsung atau tidak langsung — harus selalu
menjadi perhatian utama dalam komputasi. Barang publik harus selalu menjadi
pertimbangan eksplisit ketika mengevaluasi tugas-tugas yang terkait dengan
penelitian, analisis persyaratan, desain, implementasi, pengujian, validasi,
penyebaran, pemeliharaan, pensiun, dan pembuangan.
Profesional komputasi harus menjaga fokus ini tidak
peduli metodologi atau teknik apa yang mereka gunakan dalam praktik mereka.
3.2
Mengartikulasikan, mendorong penerimaan, dan mengevaluasi pemenuhan tanggung
jawab sosial oleh anggota organisasi atau kelompok.
Organisasi dan kelompok teknis mempengaruhi
masyarakat yang lebih luas, dan para pemimpin mereka harus menerima tanggung
jawab yang terkait. Organisasi — melalui prosedur dan sikap yang berorientasi
pada kualitas, transparansi, dan kesejahteraan masyarakat — mengurangi bahaya
bagi publik dan meningkatkan kesadaran akan pengaruh teknologi dalam kehidupan
kita. Oleh karena itu, para pemimpin harus mendorong partisipasi penuh dari
para profesional komputasi dalam memenuhi tanggung jawab sosial yang relevan
dan mencegah kecenderungan untuk melakukan sebaliknya.
3.3
Mengelola personel dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja.
Para pemimpin harus memastikan bahwa mereka
meningkatkan, bukan menurunkan, kualitas kehidupan kerja. Para pemimpin harus
mempertimbangkan pengembangan pribadi dan profesional, persyaratan
aksesibilitas, keselamatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan martabat
manusia semua pekerja. Standar ergonomis manusia-komputer yang sesuai harus
digunakan di tempat kerja.
3.4
Mengartikulasikan, menerapkan, dan mendukung kebijakan dan proses yang
mencerminkan prinsip-prinsip kode etis.
Para pemimpin harus mengupayakan kebijakan
organisasi yang jelas yang konsisten dengan kode etis dan secara efektif
mengkomunikasikannya kepada pemangku kepentingan terkait. Selain itu, para
pemimpin harus mendorong dan menghargai kepatuhan dengan kebijakan-kebijakan
itu, dan mengambil tindakan yang tepat ketika kebijakan dilanggar.
3.5
Menciptakan peluang bagi anggota organisasi atau kelompok untuk tumbuh sebagai
profesional.
Peluang pendidikan sangat penting untuk semua
anggota organisasi dan kelompok. Para pemimpin harus memastikan bahwa peluang
tersedia bagi para profesional komputasi untuk membantu mereka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam profesionalisme, dalam praktik etika,
dan dalam spesialisasi teknis mereka. Peluang ini harus mencakup pengalaman
yang membiasakan para profesional komputasi dengan konsekuensi dan keterbatasan
jenis sistem tertentu.
3.6
Berhati-hatilah saat memodifikasi atau menghentikan sistem.
Perubahan antarmuka, penghapusan fitur, dan bahkan
pembaruan perangkat lunak berdampak pada produktivitas pengguna dan kualitas
pekerjaan mereka. Para pemimpin harus berhati-hati ketika mengubah atau
menghentikan dukungan untuk fitur-fitur sistem di mana orang masih bergantung.
Para profesional komputer harus membantu pengguna sistem dalam memantau
kelayakan operasional sistem komputasi mereka, dan membantu mereka memahami
bahwa penggantian tepat waktu dari fitur yang tidak sesuai atau usang atau
seluruh sistem mungkin diperlukan.
3.7
Mengenali dan merawat secara khusus sistem yang terintegrasi ke dalam
infrastruktur masyarakat.
Bahkan sistem komputer yang paling sederhana
memiliki potensi untuk mempengaruhi semua aspek masyarakat ketika
diintegrasikan dengan kegiatan sehari-hari seperti perdagangan, perjalanan,
pemerintahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Ketika organisasi dan
kelompok mengembangkan sistem yang menjadi bagian penting dari infrastruktur
masyarakat, para pemimpin mereka memiliki tanggung jawab tambahan untuk menjadi
pengurus yang baik dari sistem ini. Pemantauan terus menerus tentang bagaimana
masyarakat menggunakan sistem akan memungkinkan organisasi atau kelompok untuk
tetap konsisten dengan kewajiban mereka yang dijabarkan dalam kode etis ini.
Ketika standar perawatan yang sesuai tidak ada, profesional komputasi memiliki
tugas untuk memastikan mereka dikembangkan.
4. Patuh kepada Kode Etik
4.1
Menjunjung tinggi, mempromosikan, dan menghormati prinsip-prinsip kode etik.
Masa depan komputasi tergantung pada keunggulan
teknis dan etika. Para profesional komputer harus mematuhi prinsip-prinsip kode
etis ini dan berkontribusi untuk meningkatkannya. Para profesional komputer
yang mengakui pelanggaran pedoman kode etis harus mengambil tindakan untuk
menyelesaikan masalah etika yang mereka akui, termasuk, jika masuk akal,
mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada orang atau orang yang dianggap
melanggar pedoman
4.2
Menangani pelanggaran kode etik sebagai tidak konsisten dengan keanggotaan
dalam ACM.
Setiap anggota ACM harus mendorong dan mendukung
kepatuhan oleh semua profesional komputasi terlepas dari keanggotaan ACM.
Anggota ACM yang mengakui pelanggaran kode etik harus mempertimbangkan
melaporkan pelanggaran terhadap ACM, yang dapat mengakibatkan tindakan
perbaikan sebagaimana ditentukan dalam Kode Etik dan Kebijakan Penegakan
Perilaku Profesional ACM.
Sumber : ACM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar