Latest in Tech

Minggu, 10 Maret 2019

Kasus Cyber Ethics : Cyberbullying

                                 

Cyber ethics (etika dunia maya) adalah suatu aturan teknologi informasi yang berisi nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi. Etika berarti apa yang baik dan apa yang buruk. Jadi, kita harus menilai bahwa apa yang baik dan apa yang buruk. kita tidak boleh menggunakan komputer atau internet untuk merugikan orang lain karena itu adalah kejahatan di bawah hukum cyber. Beberapa etika internet yang harus dipatuhi dan sudah tersebar adalah:

1. Dilarang menggunakan bahasa yang buruk/kasar di internet saat menggunakan layanan apa pun seperti facebook, email, dll.
2. Email dan pesan instan dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan orang yang dikenal. Hindari berbicara dengan orang asing karena dapat menjadi resiko yang besar.
3. Kita tidak boleh mencoba menjadi orang lain atau mengambil identitas orang lain karena dapat menjadi kejahatan. 
4. Jangan mencoba untuk menipu orang lain dengan memberikan identitas yang salah. 
5. Jangan mencuri informasi siapa pun karena merupakan kejahatan menurut hukum cyber. 
6. Jangan hack account orang lain, karena dapat menyebabkan hilangnya informasi penting kepada pengguna akun. 
7. Kita harus menghormati hukum hak cipta dan semua hukum cyber lainnya. 
8. Jika kita perlu mendapatkan akses ke orang lain, maka pertama meminta izin dari pemilik file itu untuk menggunakan file tersebut. 
9. Kita harus menghindari menampilkan pornografi di internet. 
10. Hindari mengirim virus dan email spam ke orang. 
11. dan masih banyak lagi.

Namun beberapa pengguna di internet tentu saja tidak selalu patuh dan sadar akan dirinya itu telah melanggar hukum cyber dan merugikan orang lain. Contohnya adalah kasus cyberbullying, kita seakan bebas untuk membuli orang lain di dunia maya karena wajah atau identitas kita tidak terdeteksi padahal bisa saja yang di bulli itu masih dibawah umur dan menjadikan dia takut akan kehidupan di luar. Saya akan mengambil contoh kasus Mallory, seorang gadis malang yang bunuh diri diusianya yang masih 12 tahun karena di buli oleh teman sekelasnya.
The family of a 12-year-old New Jersey girl — who took her own life after allegedly being cyberbullied by her classmates — is suing the school district, saying Tuesday that administrators were negligent in preventing abuse that led to their daughter's death.


Dianne Grossman said when the school failed to stop the harassment towards her daughter, Mallory, she even tried approaching one alleged bully’s parent, begging the woman to ensure her child would stop.
Her pleas were instantly dismissed, Grossman said.
“I can confidently say I spoke to one of the parents the night before Mallory — before this. And I can tell you that the mother dismissed it, said it was just a big joke, and that I really shouldn’t worry about it,” Grossman said.
It was just one example Grossman gave of the abuse she alleges her daughter was subjected to at Copeland Middle School in Rockaway.
Mallory, a sixth grader at Copeland, took her own life on June 14 after being relentlessly harassed by classmates, Grossman said during a press conference.
During the conference, the Grossmans’ lawyer, Bruce Nagel, said the family is filing an intent to sue Rockaway School District and all the administrators who “ignored months of pleas” from the family.
“[Mallory’s] life tragically ended when her own classmates used this cellphone to drive her into this tragedy,” Nagel said. “For months there were texts, Snapchat and Instagram — she was told she was a loser, she had no friends. She was even told, ‘why don't you kill yourself.’”
.......
(berita diambil dari nbcnews)

Singkatnya keluarga dari Mallory ini menuntut kepada sekolah ketika anaknya yang berumur 12 tahun itu bunuh diri, ia merasa sekolah kurang memperhatikan bahkan gagal menghentikan kasus buli ini. Ibunya Mallory, Grossman bahkan sempat mendatangi orang tua dari anak yang membuli, tapi mereka malah mengatakan bahwa itu paling cuman ‘candaan belaka’, dan akhirnya gadis yang baru kelas 6 sd ini mengakhiri hidupnya pada tanggal 14 Juni setelah merasa dirinya sudah tidak kuat menerima cyber buli dari teman sekelasnya.

Dari kasus diatas kita bisa melihat ada dampak psikologi yang begitu besar ketika seseorang merasa tertekan karena suatu masalah dalam kehidupan. Mallory hanya gadis biasa, ia hanya ingin bermain bersama teman-teman sebayanya, tapi malangnya ia menjadi korban buli di internet oleh teman-temannya. Teman-temannya mengatakan ia Loser, no friend, bahkan temannya mengatakan ‘Why dont you kill yourselft?’ yang pastinya membuat Mallory menjadi begitu tertekan, frustasi dan tidak tau harus bagaimana lagi lalu malangnya ia memilih mengakhiri hidupnya.

Etika yang dilanggar oleh teman-temannya adalah larangan berkata-kata kasar di internet, karena apa yang kita ketikan di internet, baik itu di kolom komentar facebook, instagram ataupun snapchat pasti terbaca oleh si pengguna akun kecuali jika ia orang terkenal yang tidak mungkin membaca jutaan komentar, tapi untuk anak seusia Mallory tidak sepatutnya membuli dia dengan mengatakan Why dont you kill yourself? Karena itu adalah candaan yang tidak lucu. Banyak yang mengatakan bahwa seharusnya anak sd tidak diperkenankan untuk memiliki smartphone, ya, itu memang benar, tapi perkembangan teknologi tidak bisa kita hentikan, dan kita terus-menerus mengikuti zaman dan sekarang adalah zamannya digital, smartphone dan internet sudah menjadi kebutuhan primer kita.


Seperti yang saya sebutkan, kita tidak bisa begitu saja melarang anak sd untuk berinternet, tetapi setidaknya kita bisa mengawasinya, dan itulah salah satu cara menangani supaya tidak terjadi kasus serupa seperti Mallory. Parental Control  atau kontrol orang tua adalah cara kita mengontrol anak ketika ia berseluncur dalam internet, contoh kecilnya adalah mengontrol jadwal, kita bisa membatasi waktu bermain smartphone hanya untuk hari Sabtu atau Minggu itupun hanya 1-2 jam misalnya. Contoh lainnya, Filtering kita bisa membatasi situs mana saja yang bisa di akses dan mana yang tidak, dan masih banyak contoh lainnya tergantung kekreatifan dan situasi.

Cara menangani atau solusi yang kedua adalah kita harus peka terhadap anak, jika anak sedang bermasalah coba dekati dan berbicara baik-baik, selesaikan masalah baik-baik. Juga dari pihak sekolah bisa melakukan seminar tentang pembulian atau cyberbullying yang bisa membuat anak sadar bahwa buli itu tidaklah baik. Jika merasa lingkungan sekolah tidak baik, segera konfirmasi ke pihak sekolah dan berbicara baik-baik, jika mereka tidak menanggapi kita bisa memilih lingkungan sekolah lain yang lebih baik untuk perkembangan mental anak.

Saya berbela sungkawa atas kematian Mallory dan semoga kejadian yang seperti itu tidak terulang kembali, sudah sepatutnya kita hidup berdamai dan saling membantu untuk menjadi dunia ini menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali.

Daftar Pustaka



Penulis
Nama : Diyo Sukma Pradana
NIM   : 1830511048
Prodi  : Teknik Informatika (kelas b)





2 komentar:

  1. Tulisannya sudah baik, jangan lupa kalo ada gambar, dibawah gambar cantumkan sumber gambarnya yaaa. Penomoran dapat ditulis dengan lebih rapi lagi.. Jika mengutip dari bahasa inggris/ asing biasanya tulisannya dimiringkan, jika blog kita berbahasa indonesia

    BalasHapus